![]() |
Foto: http://www.dragoart.com |
Ada pepatah berkata, "Namanya juga kucing! Disodori ikan ya pasti dimakan lah!"
Pepatah itu kemudian dihubungkan dengan perilaku laki-laki yang kalau disodori perempuan pasti diembat!
Seperti menjadi sebuah kewajaran, layaknya kucing, bahwa wajar saja itu perempuan diembat si laki-laki, wong kucing aja dikasih ikan pasti langsung dimakan. Begitu kira-kira...
Pertanyaan saya kemudian adalah:
Apakah laki-laki = kucing?
Apakah semua kucing demikian?
Hmmm...
Karena...
Perilaku kucing di rumah saya sungguh jauh dari pepatah di atas.
Di rumah saya ada 8 kucing hasil persilangan kucing Persia dengan Angora. Mereka hanya makan makanan khusus kucing dan menyusu pada induknya, untuk yang masih bayi.
Satu yang saya kagum, mereka tidak pernah celamitan pingin ikutan minta makanan yang saya bawa di piring. Kalau orang-orang di rumah lagi makan, ya kucing-kucing itu cuek saja. Enggak meong-meong celamitan. Dan... pernah disodori ikan di atas piring yang kami taruh di dekat mereka, mereka tetap cuek! Enggak peduli dengan keberadaan ikan tersebut.
Berbeda dengan kelakuan kucing-kucing di rumah kami sebelumnya, yang memang bukan kucing angora atau persia, melainkan kucing kampung. Walaupun kami sudah rawat sejak mereka kecil, tetap saja suka-suka mereka. Sering menghilang, celamitan, gesek-gesek di kaki sambil mengeong minta makan, hingga menghilang enggak balik lagi. Kalau disodori ikan apa saja di depan matanya, ya langsung diembat! Nyam... nyam... ngeong....
Nah, itulah sekilas perbedaan kelakuan antara "kucing kampung" dengan "kucing priyayi". Entah apakah karena gen sehingga membuat perilaku mereka berbeda seperti itu, atau faktor lain? Entahlah...
Yang pasti, kalau ada laki-laki yang mau-mau saja, manggut-manggut saja, atau "main embat" perempuan tanpa pikir panjang, dapat disimpulkan bahwa perilakunya tidak beda dong... dengan ...? Kucing kampung. MataPanda
No comments:
Post a Comment