Wednesday, March 5, 2014

Kontradiksi Pola Asuh Orangtua vs Kakek Nenek


Foto: withfamilytravel.com

Tanya: Saat ini Rebeca (3,5) mulai senang mencoret-coret, dari kertas hingga tembok di rumah. Saya sudah memberitahu kalau mau coret-coret atau menggambar harus di kertas yang telah saya sediakan. Sampai suatu hari, dinding ruang tamu penuh dengan coretan krayonnya. Yang jadi masalah, saya masih tinggal dengan orangtua. Oma dan Opanya Rebecca marah besar ketika melihat dinding ruang tamunya penuh coretan. Sejak itu jika melihat Rebecca mulai bawa-bawa crayon, Oma dan Opanya pasti langsung melarangnya dengan mimik muka galak. Lambat laun saya perhatikan Rebecca jadi enggan menggambar lagi. Tampaknya dia kapok dan takut dengan Oma dan Opanya. Bagaimana cara saya memberi pengertian pada kedua orangtua saya supaya jangan terlalu keras menegur cucunya? Bagaimana pula caranya agar Rebecca kembali ceria dan mau kembali menggambar tapi pada tempat yang seharusnya? Thanks. Janette-Karawaci Tangerang


Jawab: Usia 2,5 - 3,5 tahun merupakan masa di mana motorik halus anak sedang berkembang, salah satunya ditandai dengan mulai tertariknya mereka dengan kegiatan mencoret-coret. Kegiatan ini sangat menyenangkan bagi anak-anak, terlebih bila mereka menggunakan berbagai macam warna, misalnya dengan krayon, spidol, dll. Saat anak mencapai tahap ini, orangtua dapat membimbing dan mengarahkan anak untuk memegang alat tulis dengan cara yang tepat dan mengajak anak berkomunikasi mengenai apa yang digambarnya.

Butuh Media Lebih Luas
Anak begitu menikmati kegiatan eksplorasinya sehingga mereka selalu ingin mencoba mencoret-coret berbagai media yang dilihatnya. Meja, dinding merupakan tempat yang paling sering menjadi sasaran anak dalam melakukan kegiatan coret-coretnya, karena ia membutuhkan ruang yang lebih luas dari sekedar kertas. Anak pada usia ini masih kurang mampu mengontrol gerakannya untuk fokus pada bidang ruang yang kecil. Gerakan tangan yang besar dan lebar menuntutnya untuk mencari ruang gambar yang lebih luas. Sebenarnya, tak ada salahnya bila anak melakukan eksplorasinya dengan cara mencoret-coret dinding karena dengan demikian membuat anak lebih dapat berkreasi secara bebas dan menikmati kegemarannya dalam bereksplorasi. Hal ini penting karena ia akan menikmati masa-masa belajarnya.
Untuk menjaga dinding rumah tetap bersih,
Moms dapat menyiasatinya dengan cara menempelkan sehelai kertas dengan ukuran besar (misalnya: kertas karton atau kertas roti) pada dinding rumah menggunakan selotip pada bagian tepinya. Jika kertas tersebut sudah penuh, Anda dapat melepas dan menempelkan kertas yang baru kembali. Dengan demikian, Rebecca bebas bereksplorasi dan dinding juga tetap bersih.
Bisa juga dengan memberikan krayon khusus yang mudah dihapus, sekalipun digunakan pada dinding (
washable crayon). Krayon tipe ini sekarang sudah mulai banyak dijual di toko buku atau toko alat tulis.

Komunikasikan dengan Oma dan Opanya
Komunikasikan hal ini dengan orangtua Anda pada saat-saat santai dengan tutur kata yang sopan dan lembut. Sebenarnya Oma dan Opa hanya ingin dindingnya tetap bersih, bukannya ingin menghambat kreativitas atau bersikap keras pada cucu kesayangannya. Untuk mengembalikan keceriaan Rebecca dan kegemarannya dalam menggambar, Anda dapat mengajaknya ke toko buku atau toko alat tulis untuk membeli peralatan mengambar dan jelaskan padanya bahwa ia boleh mencoret-coret atau menggambar pada dinding bila
Moms telah melapisinya dengan kertas atau menggunakan krayon tertentu. Sebagai awalnya, Anda dapat menemani Rebecca untuk melakukan kegiatan menggambar bersama-sama dengan suasana yang ceria dan menyenangkan.

KONSULTAN:
Jovita Maria Ferliana, M, Psi.
Psikolog Anak
Rumah Sakit Royal Taruma
Jl. Daan Mogot No.34
Jakarta Barat 11470
Telp. (021) 56958338
Fax. (021) 56958589
Dimuat di Rubrik Ask Our Expert Tabloid MOm&KIddie, Edisi 13 Tahun IV, 2011

No comments:

Post a Comment