Friday, February 7, 2014

Size Does(n’t) Matter

Foto: http://www.mayk.org.uk

Sejauh mana ukuran Mr P mempengaruhi aktivitas seks? Ternyata tidak ada!


Kebanyakan laki-laki bangga akan ukuran Mr P mereka, dan menjadikannya tolok ukur kejantanan.


Padahal mayoritas perempuan mengakui bukan besar atau panjangnya yang menjadi persoalan.

“Banyak laki-laki merasa tidak mampu kalau ‘serdadu’-nya pada saat berdiri kelihatan terlalu pendek. Seolah ingin tahu apakah miliknya lebih besar dibanding laki-laki lain. Seakan-akan ada kejuaraan tak resmi yang memberi piala bagi laki-laki dengan penis terbesar,” ujar Dr Dono Baswardono, AISEC, MA, PhD.


Padahal, kata dia, para pemilik penis berukuran raksasa malah kebingungan ingin ukuran yang rata-rata saja. Lagi pula, di dunia ini, ada beberapa pria yang terlahir dengan kondisi yang disebut sebagai “mikro-penis”, dan mereka nyaris tak memiliki batang penis.

Konselor pernikahan dan keluarga, seksolog, psikoanalis, sekaligus grafologis ini mengatakan mayoritas perempuan mengakui bukan panjang penis yang menjadi persoalan, melainkan diameternya ketika ereksi, apakah cocok atau tidak dengan lebar Miss V mereka. Juga bagaimana keterampilan pasangannya dalam bercinta.

“Wanita membutuhkan rangsangan klitoris, langsung ataupun tidak langsung, untuk mencapai orgasme. Berdasarkan beberapa penelitian, sekitar 25 persen wanita tidak dapat mencapai orgasme hanya dengan seks yang berupa penis masuk vagina. Jadi rangsangan penis terhadap pengalaman seksual wanita hanyalah bagian kecil. Masih banyak bagian lain yang bisa membuat wanita mencapai klimaks,” Dono menguraikan. Dalam kenyataannya, menurut Dono, perempuan lebih menyukai kejujuran, kesetiaan, keakraban, dukungan, pengertian, dan cinta.

“Sifat-sifat itulah yang menentukan ‘mutu’ atau ‘kualitas’ penis, tak peduli ia lembek atau keras, kecil atau besar. Yang penting, bukan apa yang kaumiliki, tapi apa yang bisa kaulakukan dengan milikmu,” dia menandaskan.

Tapi, ia melanjutkan, tetap saja ribuan, bahkan jutaan, lelaki khawatir akan ukuran penis mereka. Sampai-sampai ada dukun, tukang pijat, atau tukang obat yang beriklan bisa membesarkan ukuran.

“Para lelaki mesti bertanggung jawab atas dirinya sendiri untuk mengembangkan pribadinya sedemikian rupa sehingga tak lagi bergantung pada hal-hal seperti ukuran ‘serdadu’, melainkan lebih pada kepercayaan diri,” Dono menyarankan.

Dimuat di MALE Magazine Edisi NO. 055 • 15 - 21 NOVEMBER 2013  http://male.detik.com/

No comments:

Post a Comment