27% perempuan
mengaku pernah mengirim gambar telanjang melalui email atau pesan
teks.
Demikian seperti
dilansir dari AskMen. Sexting atau tindakan
pengiriman pesan/gambar cabul secara elektronik, terutama antar
ponsel, ternyata cukup populer di kalangan perempuan.
Menurut
hasil survei yang dilakukan oleh Harlequin, penerbit novel roman
populer, sebanyak 43% perempuan berbicara kotor melalui teks.
Dari angka 43% tersebut, dua pertiganya mengaku mereka hanya akan mengirim pesan cabul hanya pada hubungan yang serius. Sementara 35% hanya perlu beberapa kali kencan sebelum mereka siap untuk memulai sebuah sexting. Hal ini menjadi begitu umum bahkan bukanlah satu hal yang memalukan atau mengancam karier ketika harus dilihat telanjang (bagi selebritas). Bagi selebritas perempuan seperti Kim Kardashian dan Paris Hilton, sexting sebetulnya menguntungkan bagi karier mereka.
Dari angka 43% tersebut, dua pertiganya mengaku mereka hanya akan mengirim pesan cabul hanya pada hubungan yang serius. Sementara 35% hanya perlu beberapa kali kencan sebelum mereka siap untuk memulai sebuah sexting. Hal ini menjadi begitu umum bahkan bukanlah satu hal yang memalukan atau mengancam karier ketika harus dilihat telanjang (bagi selebritas). Bagi selebritas perempuan seperti Kim Kardashian dan Paris Hilton, sexting sebetulnya menguntungkan bagi karier mereka.
![]() |
Efnie Indrianie, M.Psi, Psikolog Universitas Kristen Maranatha, Bandung. |
“Sexting
sering dilakukan sebagai wujud ekspresi diri bagi sebagian orang yang
bersikap terbuka. Sexting juga sebagai salah satu wujud dari
heterosexual relationship. Melalui sexting terkadang ia
memperoleh pemenuhan kebutuhan afeksi dan perhatian dari lawan
jenisnya” papar Efnie Indrianie, M.Psi, psikolog sekaligus
staff pengajar dari Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Sexting
lebih banyak dilakukan oleh lelaki
Kenapa sexting
lebih identik atau mungkin memang lebih banyak dilakukan oleh lelaki
ketimbang perempuan? Efnie menjelaskan, terkait dengan fungsi otak,
lelaki memang memiliki 2,5 persen lebih besar dalam area pencarian
seksual dibandingkan perempuan. Namun pada beberapa perempuan yang
ekspresif secara seksual hal ini kerap dilakukan juga. Ini bukanlah
sebuah keanehan, karena melalui hal itu mereka memperoleh pemuasan
kebutuhan afeksinya. Tanpa disadari saat melakukan hal itu akan
mewunculkan satu kenikmatan yang direkam oleh memori otaknya. Dengan
demikan hal itu akan dilakukan secara berulang-ulang dan tidak
sedikit yang menjadikan hal tersebut sebagai habit.Dita
No comments:
Post a Comment