![]() | ||
dr. Heru Oentoeng, SpAnd, dari RS Royal Taruma |
Pernah mendengar orang berkata bahwa sperma encer berarti mandul?
Padahal tidak demikian faktanya. Seperti diungkapkan oleh dr. Heru Harsojo Oentoeng, SpAnd, seorang Spesialis Andrologi dari RS. Royal Taruma, Jakarta Barat, ada banyak hal yang menjadi standar untuk dapat mengkategorikan sperma sehat.
Ciri-Ciri Sperma Sehat
Ketika
ejakulasi, sperma yang keluar bercampur antara yang cair dan kental
dengan volume berjumlah lebih dari 1,5 ml. Sebagai contoh, menurut
standar ukuran internasional, 1 sendok teh = 5ml dan normalnya 15
juta sel per ml sperma dikeluarkan. Kemudian dalam waktu kurang dari
60 menit sudah harus mencair. “Jika lebih dari 60 menit belum
mencair atau sperma terlalu kental maka dapat dikategorikan
abnormal,” papar Heru. Pasalnya, sperma yang terlalu kental membuat
sel di dalamnya tidak dapat berenang dengan sempurna (memengaruhi
pergerakan sel). Kentalnya sperma dapat dipengaruhi oleh kegemukan,
varises di pembuluh darah kantong scrotum/pelir (varikokel), atau
konsumsi obat-obatan tertentu.
Heru
menambahkan, ketika pasangan melakukan hubungan seksual yang penuh
gairah maka sperma yang dikeluarkan akan relatif encer meski demikian
tentu saja keencerannya tidak sama dengan encernya air urine.
Secara
kasat mata mengenali sperma normal cukup mudah, yakni berwarna putih,
putih kabuan, atau agak semu-semu kuning. Sperma yang berwarna putih
nanah atau agak kehijauan patut dicurigai adanya infeksi. Sedangkan
dari baunya khas sekali seperti bunga Akasia atau seperti bau
kaporit. Jika berbau amis atau busuk, artinya sperma tidak bagus dan
kemungkinan terjadinya infeksi.
Sementara
itu dalam pengamatan di bawah mikroskop, sperma yang bagus tidak
bergerombol justru seharusnya berenang sendiri-sendiri. Sperma yang
sehat juga tidak mengandung bakteri, sel epitel (sel kulit misal saat
masturbasi sel kulit penis ikut terkelupas) namun masih bisa
ditolerir, serta sel leukosit tidak lebih dari 1 juta sel/ml cairan
sperma. “Jika lebih dari itu maka dianggap ada infeksi karena
leukosit ini yang memengaruhi kualitas sperma,” tandas Heru.
Bicara
mengenai ketangguhan sperma sehat, di dalam rahim sperma mampu
bertahan hidup rata-rata selama 2-3 hari. Namun ada pula penelitian
yang mengatakan dapat bertahan hidup selama 7 hari.
Makanan
Pendongkrak Kualitas Sperma
Seperti
dilansir oleh Detik Health, sebuah penelitian membuktikan,
suplementasi omega 3 selama 32 pekan dapat meningkatkan konsentrasi
sperma, jumlah sel sperma, pergerakan sperma, serta kualitas sperma.
Asam lemak omega 3 dapat ditemukan di berbagai jenis makanan,
terutama ikan segar laut dalam seperti salmon, serta pada jenis
sayuran hijau meski kadarnya tidak terlalu banyak. Dita
Dimuat di MALE Magazine Edisi 25-31 Januari 2013 http://male.detik.com/
No comments:
Post a Comment