Tuesday, March 26, 2013

Disfungsi Libido, Meredupnya Gairah Seks


Foto: Thinkstock
Berapa kali Anda bercinta dalam seminggu? Sekali, dua kali, tiga kali, setiap hari? Atau, jangan-jangan malah sudah lupa kapan terakhir bercinta. Duh! Hati-hati, jangan biarkan hal ini terus terjadi. Karena bisa jadi Anda sedang mengalami disfungsi libido atau menurunnya gairah seksual.

Disfungsi Libido
Gairah seksual (libido) yang turun merupakan salah satu jenis disfungsi seksual dimana fungsi seksual tidak bekerja dengan baik. “Pria yang mengalami disfungsi libido dapat disebabkan karena dua hal.

Pertama, secara psikologis, misal pernah mengalami trauma seks, komentar tidak mengenakan dari pasangan, tidak mendapatkan rasa nikmat saat bercinta, merasa direndahkan oleh pasangan, karena hal-hal seperti itu pada akhirnya berujung pada redupnya gairah,” buka dr. Nugroho Setiawan, MS, SpAnd dari RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan.

 

Nugroho melanjutkan, selain psikis, faktor lainnya adalah karena adanya kelainan organik. “Secara fisik tampak sehat namun ternyata tidak bugar. Selain kebugaran, patut ditelisik pula kesehatan secara menyeluruh. Seorang pria yang sedang tidak dalam kondisi sehat sudah barang tentu gairahnya akan terganggu,” urainya.

Kelainan organik juga menjadi penyebab turunnya kadar hormon. Penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, semua penyakit metabolik menyebabkan turunnya testosteron. Selain penyakit, obesitas pun dapat menekan kadar testosteron. “Pria gemuk testosteronnya lebih rendah daripada pria dengan berat badan ideal.

Testosteron Si Pendongkrak Gairah
Hormon testosteron adalah hormon pria yang paling berperan dalam menentukan naik turunnya gairah. Baik pada pria maupun wanita, sama-sama memiliki hormon testosteron yang diperlukan secara organik untuk menaikkan gairah plus kebugaran dan kesehatan tubuh.

Wanita memerlukan 1/20 kadar testosteron daripada pria. Jika ada wanita yang gairahnya besar, kadar hormon testosteron yang dimilikinya cukup tinggi atau dia memang sangat menikmati seks,” papar Spesialis Andrologi lulusan Universitas Airlangga ini. Hormon testosteron pria bersumber di buah zakar dan kelenjar anak ginjal sedangkan wanita hanya di kelenjar anak ginjal saja.

Solusinya
Jangan biarkan masalah ini menjadi berlarut-larut karena hubungan Anda dengan pasangan bisa menjadi taruhannya. Segera konsultasikan dengan dokter ahli guna mencari penyebab utama. Terpenting, komunikasikan secara terbuka mengenai masalah ini bersama pasangan Anda. Dita

Dimuat di MALE Magazine, Edisi  8 - 14 Februari 2013 http://male.detik.com/

No comments:

Post a Comment