Saturday, September 1, 2012

Menyelami Dunia Anak Berkebutuhan Khusus Melalui Buku

Ketika Anda mengetahui buah hati tercinta ‘berbeda’ dibandingkan anak sebayanya, bagaimana perasaan Anda? Lalu langkah apa yang ditempuh? Proses penerimaan tiap individu terhadap anak berkebutuhan khusus memang berbeda-beda. “Mengapa harus anakku?”, Ya! Perasaan ingin protes pada Yang Maha Kuasa mungkin sempat Anda alami.
Tak perlu kecewa atau pasrah, dengan penerimaan dan penanganan yang tepat, niscaya anak-anak berkebutuhan khusus ini tak kalah ‘bersinar’ dengan anak-anak lain.

Judul           : Autism is Treatable (3 Pekan Menuju  
                      Keberhasilan Terapi)
Penulis        : Kak Kresno (Dr. Kresno Mulyadi, SpKJ)
Halaman      : 185 Halaman
Penerbit      : PT Elex Media Komputindo
Tahun          : 2011

Nama saya Andrew Charles Purnama. Saya bersyukur walaupun terlahir sebagai anak asperger, orangtua dan saudara bisa menerima keadaan saya dan tetap mengasihi saya. Para dokter dan psikolog yang menangani saya tidak jarang menghakimi anak-anak autis/asperger itu kepandaiannya sangat terbatas. Namun berkat kasih kemurahan Tuhan, saya dapat lulus SMA internasional dengan baik, mendapat Surat Izin Mengemudi (SIM) dan dapat mengendarai mobil dengan baik. Sekarang saya mengikuti kursus di BINUS Center antara lain Computers, English, dan Mandarin untuk bekal dan persiapan menyongsong masa depanku.

Membaca rangkaian kalimat di atas membuat saya takjub sekaligus salut. Yup, salut dengan Andrew Charles Purnama, salut juga dengan orangtua dan saudaranya. Awalnya saya membayangkan buku ini pasti ‘berat’ dengan istilah-istilah medis. Ternyata saya salah. Penulisnya cukup berhasil membuat saya bertahan untuk membaca lembar demi lembar halamannya.

Siapakah sang penulis? Itu loh kembarannya Kak Seto. Dialah Dr. Kresno Mulyadi, SpKJ atau akrab disebut Kak Kresno yang juga dikenal dekat dengan dunia anak-anak. Selain sebagai psikiater profesional, ia juga pendidik anak yang mengasuh salah satu taman bermain di Surabaya.   

Menurut Kak Kresno, dengan pemahaman yang benar tentang autis maka Anda tak akan kehilangan momentum untuk melakukan yang terbaik bagi buah hati Anda. Terlambat Anda tahu diagnosis anak, terlambat pula terapi dimulai.
Buku ini cukup mudah dipahami dengan gaya bahasa yang luwes. Para orangtua yang memiliki anak autis layak memiliki buku tersebut. Tiap bab disajikan sistematis. Mulai dari saat buah hati Anda dikatakan autis oleh dokter, mengenal lebih jauh ragam spektrum autis, bagaimana menerima kenyataan tersebut, kiat berkomunikasi dengan anak autis dan sebagainya. Menariknya, pada bagian akhir masing-masing bab disajikan semacam evaluasi untuk Anda, semuanya diberi judul: Mari kita lakukan tindakan konkret. Jadi orangtua tak sekadar membaca, namun dipacu untuk melakukan beberapa hal demi kemajuan si kecil. Dua jempol untuk Kak Kresno!


Judul: Eko Tunggono, Dari Pulau Buru Menjadi Penyelamat Anak-anak Autis-Hiperaktif
Penulis   : Lucy Catherine Isabella
Halaman : 90 Halaman
Penerbit : Jejaring Institute
Tahun     : 2009

Membaca pengalaman hidup orang lain tak kalah menyenangkan dibandingkan buku-buku sebelumnya yang memberi ide atau pengetahuan yang bisa diterapkan. Sebagai pembaca, kita bisa memetik hikmah dari kisah orang lain bukan?

Hal ini pula yang memicu Lucy Catherine Isabella untuk menuliskan perjalanan hidup Eko Tunggono. Apa istimewanya pria ini? Eko mempelajari akupunktur hingga memiliki klinik sendiri yaitu Arogya Mitra Akupuntur, padahal ia sama sekali tidak memiliki latar belakang pendidikan medis formal. Ilmu akupunktur yang dipunyainya justru didapatkan secara otodidak sejak masih duduk di bangku SMK, melalui temannya keturunan Cina bernama Lioe Hwa Ing.

Perjalanan panjangnya menyelami akupunktur juga diperoleh saat menjadi tahanan politik  di Pulau Buru. Di sana Eko mempelajari akupunktur dari sesama tahanan politik yang merupakan suhu akupuntur di Pulau Buru.

Eko meyakini akupunktur sebagai suatu mekanisme yang memungkinkan sistem saraf mampu menjalankan fungsi normalnya secara optimum. Dibutuhkan waktu dan kesabaran untuk mencapai taraf kesembuhan. Selama lebih dari 30 tahun terakhir, Eko berupaya keras mengobati anak-anak autis-hiperaktif dan mereka yang menderita sakit akibat berbagai gangguan saraf.

Kliniknya menerapkan 4 terapi terpadu yang dilakukan secara simultan, yaitu terapi akupunktur, sekolah, renang dan diet makanan. Bagi Moms yang tertarik mengenal dunia akupunktur, mungkin kisah Eko bisa menjadi inspirasi. Mengingat ukuran buku ini tak terlalu besar dan tidak tebal, lumayan jadi bacaan untuk mengisi waktu senggang.

Sumber: Tabloid Mom&Kiddie/Coffee Table/2011

No comments:

Post a Comment