
“Putri semata wayangku Mona (7 tahun) kalau di rumah senangnya cuma pakai kaos singlet dan celana dalam. Bahkan tak jarang hanya pakai celana dalam saja. Apalagi kalau baru pulang dari sekolah, bukannya berganti dengan baju santai untuk di rumah, dia tetap dengan kostum kesukaannya tersebut.
Saya menyebutnya ala Tarzan!” keluh Grace, seorang ibu muda berusia 29 tahun. “Sudah sering saya ingatkan, kalau pakai baju yang benar. Tapi tetap saja Mona cuek.
Memang sejak kecil Mona biasa pakai kaos singlet dan celana dalam saja kalau di rumah. Dulu saya fikir, Mona gerah jadi saya biarkan saja. Tapi siapa sangka dia membawa kebiasaan itu hingga sekarang duduk di kelas 2 SD. Yang saya takutkan adalah jika hal ini nantinya terbawa sampai ia besar,” keluh perempuan yang berprofesi sebagai marketing communication ini panjang lebar.
Roslina Verauli, M, Psi. Psikolog klinis anak dari Rumah Sakit Pondok Indah menjawab, mengenakan kaos singlet memang menyenangkan apalagi bila sudah menjadi kebiasaan sejak kecil, kaos singlet terasa nyaman dikenakan. Karena Mona adalah anak perempuan yang sudah berusia tujuh tahun, maka kebiasaan mengenakan kaos singlet dan celana dalam saja menjadi tak lazim. Sayang, untuk menghentikannya tak cukup hanya memberi perintah-perintah yang tak mengandung konsekuensi apapun, seperti yang biasa Mom lakukan. Tentu saja Mona cuek.
Konsisten Terapkan Reinforcement & Punishment
Berlakukan sistem reinforcement and punishment. Yakni penghargaan yang diharapkan bisa meningkatkan sikap dan perkembangan positif pada anak didik. Biasanya reinforcement berupa hadiah dan pujian. Dan sebaliknya punishment bisa berupa hukuman, yang mendidik tentu saja. Sistem ini bila diterapkan dengan benar, sangat ampuh untuk menghentikan sebuah kebiasaan yang tidak tepat. Pastikan Mona baru bisa melakukan aktivitas yang biasa ia lakukan setelah pulang sekolah apabila ia sudah mengenakan baju lengkap. Bila ia hanya memakai kaos singlet, dia tak boleh melakukan aktivitas yang biasa ia lakukan sepulang sekolah. Misal, bermain, nonton televisi, makan siang dll.
Dengan hanya memakai kaos singletnya, dia hanya boleh ada di kamar saja. Katakan kepada Mona, “Kalau hanya berkaos singlet artinya belum ready untuk bermain. Memalukan bila anak perempuan hanya memakai kaos singlet saja, apalagi Mona sudah besar”
Bila mengenakan pakaian lengkap, katakan kepada Mona, “Nah begitu anak perempuan seharusnya. Berarti kamu sudah ready untuk main”. Sambil memberi kesempatan kepada Mona untuk melakukan segala aktivitas rutin berikutnya yang biasa ia kerjakan sepulang sekolah.
Mengingat singlet nyaman pastikan Moms memberi baju rumah yang nyaman pula untuknya, berbahan kaos katun atau sejenisnya dengan model yang simpel. Bila perlu libatkan Mona dalam memilih pakaian rumah yang hendak Moms beli untuknya.
Sumber: Tabloid Mom&Kiddie/2010
Foto: Istimewa
No comments:
Post a Comment