Saturday, September 19, 2020

7 Bulan Pandemik - Rindu Berat Ketupat Sayur Padang Sambil Nunggu Anak


Artwork ini saya buat sebagai obat kangen masa-masa menunggui Raya, anak saya yang baru TK, pulang sekolah. Masa sebelum pandemik, dimana saat itu Raya masih TK kecil. Baru banget ngerasain yang namanya sekolah. Saya pun sebagai ibu baru juga lagi senang-senangnya mengurus Raya sekolah. 

Salah satu spot yang paling saya suka adalah lapak penjual Ketupat Sayur Padang. Memang gak setiap hari tapi cukup sering saya bersama ibu-ibu muda karib saya nongkrong di situ. Biasanya jam 7.30 setelah annak-anak kami masuk kelas barulah mulai melipir ke deretan penjual makanan. Nah, paling demen dan betahnya ya nangkring di Ketupat Sayur Padang ini.

Walaupun yang jualan, si Teteh itu orang Sunda. Tapi rasanya sudah Minang banget. Kok bisa? Iyalah, karena suaminya orang Minang asli. Mungkin arahan dari si Uda sudah pas yaaa jadi cocok di lidah penggemar Ketupat Padang garis keras. Lengkap dengan kerupuk berwarna merah jambu. Oh iya, si Uda suami teteh ini membuka usaha menjahit khusus stelan jas pria. Pernah ngobrol sm Teteh, katanya ongkos jahit per jas mulai dari Rp 1,5 juta. 

Oh iya, satu lagi yg ngangenin adalah, teh manis panas buatan Teteh. Enaknya sampe ke ubun-ubun. Entah pake teh apa, pernah nanya tapi sepertinya rahasia karena jawabannya gak jelas, dia gak nyebut merek. Lupa katanya.

Sekarang Raya sudah TK Besar dan entah apakah sampai dia lulus TK nanti pandemik ini belum juga usai. 

Ayo tebak, di gambar ini saya yang mana???

Sunday, September 1, 2019

Praja 2019 - Transformasi Koperasi Zaman Now, Koperasi Go Digital!

Siapa tak mengenal Muhammad Hatta? Berkat pemikiran-pemikiran dan kontribusinya, Wakil Presiden pertama Republik Indonesia ini kemudian diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia pada 17 Juli 1953. Buah pemikiran mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun pada 1971. Nah, berbicara mengenai Koperasi, sejauhmana kita, khususnya generasi millennial mengetahui serta memahami tentang apa itu Koperasi dan manfaatnya?

Dalam lima tahun terakhir ini saja koperasi menunjukkan gejala peningkatan kualitas yang luar biasa berkat kerja sama dari berbagai pihak. Reformasi total koperasi telah berhasil meningkatkan PDB Koperasi terhadap PDB Nasional. Bila tahun 2014 PDB Koperasi hanya 1,71%, pada tahun 2018 sudah meningkat menjadi 5,1%. Kemudian juga berkembangnya koperasi-koperasi besar yang memiliki usaha dan mutu layanan yang lebih baik dan mendapatkan apresiasi dari organisasi dunia menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa koperasi bisa hidup di dalam perekonomian modern yang sarat teknologi.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM RI Prof. Dr. Rully Indrawan (kiri), Chairman Multi Inti Sarana (MIS) Group - Tedy Agustiansjah (tengah) dan Direktur Kopkun Insitute serta Board of Indonesian Consortium for Cooperatives Innovation (ICCI) - Firdaus Putra Aditama (kanan) saat peluncuran microsite praja2019.multiintisarana.com yang menampilkan Kompetisi PRAJA 2019 di sela diskusi tentang “Reposisi Koperasi di Era Transformasi” di JW Marriott Hotel Jakarta, Rabu (28/8/2019). Terdapat lima kategori yang dikompetisikan, yaitu Karya Tulis Jurnalistik, Karya Foto Jurnalistik, Karya Video Kreatif, Karya Tulis Blog, dan Ide Bisnis Koperasi. Karya yang diikutsertakan harus sudah dipublikasikan di media massa dan/atau media sosial peserta selama periode 1 November 2018 hingga 20 Oktober 2019. Pendaftaran dan pengiriman karya dimulai sejak 28 Agustus sampai dengan 22 Oktober 2019. 


















Ekonomi Kolaborasi = Esensi Bisnis Zaman Now

“Kami percaya bahwa koperasi akan selalu menjadi pilar ekonomi bangsa Indonesia. Bahkan, saat ini terasa sangat relevan dengan esensi bisnis zaman now, yaitu Ekonomi Kolaborasi. Oleh karena itu, menjadi sangat strategis untuk bisa memahami dan menempatkan koperasi dalam konteks tantangan kekinian dengan melakukan transformasi organisasi,” ujar Chairman Multi Inti Sarana (MIS) Group Tedy Agustiansjah pada acara Peluncuran PRAJA 2019 di JW Marriott, Rabu (28/8).

Saat ini isu revolusi industri 4.0 menuntut setiap badan usaha untuk mampu mengikuti perkembangan. Revolusi terjadi dengan fokus pada Internet of Things (IoT) dan Artificial Intellegence (AI). Oleh karena itu, diperlukan gebrakan untuk mendorong kalangan milenial memberikan terobosan baru di dunia koperasi dan bisnis model yang memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usaha ke depannya.

Diakui oleh Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM RI Prof. Dr. Rully Indrawan bahwa koperasi saat ini tengah berada dalam fase menghadapi tantangan untuk melakukan reposisi. Fase ini menjadi sangat penting sebagai persiapan berikutnya menghadapi tantangan reinkarnasi eksistensi organisasi koperasi.

“Koperasi tidak lagi hanya bercirikan berbentuk badan hukum koperasi, namun harus dikembangkan dalam spirit kolaborasi yang menjadi pondasi perubahan model bisnis yang sedang terjadi saat ini: Ekonomi Kolaborasi. Memanfaatkan teknologi digital adalah model bisnis kekinian yang banyak dilakukan oleh kalangan milenial,” jelas Prof. Rully yang juga Ketua Dewan Juri PRAJA 2019.

Koperasi di Era 4.0

Chief Information Officer MIS & CEO Multi Inti Digital Bisnis (MDB) Subhan Novianda menegaskan, arahan Presiden Joko Widodo yang mendorong kegiatan perekonomian berbasis teknologi (digital economic) harus dijawab dengan mengubah paradigma bisnis jika koperasi masih ingin bertahan dan eksis di era digital. Persaingan bisnis bagaimanapun telah bergeser menjadi kemitraan bisnis, di mana peluang bisnis digarap melalui kemitraan yang mengedepankan value chain. 

“Koperasi di era industri 4.0 harus memiliki website atau aplikasi yang memudahkan anggota dan pengurusnya saling berhubungan. Pelayanan kepada anggotanya dilakukan secara online. Pembelian barang, peminjaman, cek SHU, dan sebagainya saatnya dipermudah dengan layanan online,” sebut Subroto, anggota Dewan Juri PRAJA 2019.

Selaras dengan Subroto, Subhan mengatakan bahwa MDB mengembangkan aplikasi finansial bagi koperasi secara online bernama coopRASI. Melalui aplikasi ini anggota dapat melihat simpanan, pinjaman, hingga Sisa Hasil Usaha (SHU) melalui smartphone. Diharapkan dengan aplikasi ini operasional koperasi dapat dilakukan secara digital dan praktis.


Kompetisi PRAJA 2019

Berbagai kisah sukses koperasi dan kewirausahaan telah bermunculan dari berbagai penjuru Tanah Air. Lebih dari 400 karya jurnalistik pernah terkumpul dari puluhan media massa di Indonesia melalui ajang kompetisi PRAJA 2018 yang diinisiasi oleh Multi Inti Sarana Group (MIS Group), sebuah kelompok usaha yang juga memiliki komitmen mendorong tumbuhnya koperasi digital di Indonesia.

Kini kompetisi PRAJA 2019 hadir kembali untuk menjadi jendela informasi dan inspirasi gerakan perkoperasian di Indonesia dalam merespons proses transformasi ekonomi di Indonesia; yang ditandai oleh ketersediaan infrastruktur yang baik serta semangat transparansi pemerintahan yang semakin kuat dalam mentransformasi etos kerja bangsa Indonesia melalui revolusi mental agar kualitas dan kemampuan anak bangsa bisa sejajar bahkan lebih dari negara lain.

“PRAJA 2019 menyuguhkan sisi bisnis positif koperasi yang selama ini luput dari pengamatan masyarakat. Bagi generasi milenial, koperasi bisa menjadi alternatif terhadap penumbuhan iklim bisnis yang baru karena basisnya sudah lebih dulu tumbuh di tengah mereka, yaitu kekuatan komunitas,” jelas Irsyad Muchtar, Pakar Koperasi yang juga anggota Dewan Juri PRAJA 2019.

Pada ajang kompetisi PRAJA 2019 terdapat lima kategori yang dikompetisikan, yaitu Karya Tulis Jurnalistik, Karya Foto Jurnalistik, Karya Video Kreatif, Karya Tulis Blog, dan Ide Bisnis Koperasi. Karya yang diikutsertakan harus sudah dipublikasikan di media massa dan/atau media sosial peserta selama periode 1 November 2018 hingga 20 Oktober 2019. Pendaftaran dan pengiriman karya dimulai sejak 28 Agustus sampai dengan 22 Oktober 2019 melalui microsite praja2019.multiintisarana.com . Total hadiah mencapai 204 juta rupiah.

Pemenang kompetisi PRAJA 2019 akan diumumkan melalui akun media sosial PRAJA 2019, yaitu:
  • Instagram @praja.misgroup
  • Twitter @prajamisgroup
  • Facebook PRAJA MIS GROUP
  • Website multiintisarana.com
Dewan Juri PRAJA 2019 terdiri dari:
1.  Prof. Dr. Rully Indrawan – Sekretaris Kementerian Koperasi & Usaha Kecil dan Menengah RI
2.    Asnil Bambani – Ketua AJI Jakarta & Redaktur Tabloid Kontan
3.    Hariyanto Boejl – Kepala Divisi Foto dan Artistik Media Indonesia
4.    Irsyad Muchtar – Pakar Koperasi & Pemred Majalah Peluang
5.    Ita Luthfia – Head of Corporate & Marketing Communication MIS Group
6.    M Kh. Rachman – Pakar Koperasi dan Kewirausahaan & CMO Sygma Innovation
7.    Saptono Soemardjo – Senior Photo Editor ANTARA
8.    Sheila Timothy – Produser Film, Pendiri Lifelike Pictures
9.    Subroto – Redaktur Pelaksana Republika

Malam Penganugerahan PRAJA 2019 akan diadakan pada tanggal 28 November 2019 di The Sultan Hotel Jakarta dan akan disebarkan melalui situs web www.multiintisarana.com dan media sosial PRAJA MIS Group.

Info lanjut dapat menghubungi:
Divisi Corporate & Marketing Communication MIS Group
Mobile: 08111 885525
Email: ita@multiintisarana.com

Saturday, August 31, 2019

Off Koffee Kaya, Tempatnya Roti Kaya Enak di Jakarta!

Mungkin masih ada yang ingat postingan saya tentang Roti Hainan yang super enak di Makassar? Roti bakar berisi selai srikaya yang rasanya tak terlupakan itu. Nah, baru-baru ini saya menemukan roti bakar kaya yang juga enak, dan itu di bukan di Makassar tapi di JAKARTA!

Iya, di Jakarta. Tepatnya berada di Jl. Bendungan Jatiluhur No. 59, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Bukan rahasia lagi kalau Benhil telah menjadi salah satu pusat kuliner di Jakarta. Sabtu siang itu saya menuju sebuah coffee shop nan cantik yang berada di ujung jalan Bendungan Jatiluhur untuk bertemu dengan beberapa kawan. 

Begitu melihat plang namanya: OFF KOFFEE KAYA, saya langsung membatin, apakah tempat ini menyajikan roti bakar srikaya seperti yang saya rasakan waktu di Makassar dulu? Sepertinya feeling saya soal makanan selalu tepat. Yup, ternyata betul. Saya menemukan "harta karun" di sini! Akhirnya saya bisa merasakan lagi roti bakar srikaya yang super enak. 

Sambil menunggu kawan, tanpa ragu saya langsung memesan Kaya Toast. Kaya Toast di sini berbeda dengan roti Hainan di Makassar. Perbedaannya terletak di jenis roti yang digunakan. Kalau roti Hainan menggunakan roti kasur, Kaya Toast di sini memakai roti tawar berukuran besar. Dan Kaya Toast memang merupakan salah satu menu andalan di sini. Untuk minumannya, karena masih siang menjelang sore, sepertinya enak kalau minum kopi yang tidak terlalu berat dan pastinya harus dingin. Pilihan pun jatuh pada Java Sweet Coffee. 

"Kaya Toast itu sendiri adalah roti panggang yang disajikan dengan selai srikaya dan butter. Nah untuk selai srikayanya sendiri homemade," ujar Mba Maria, sang pemilik Off Koffee Kaya. 

Memang kelezatannya otentik sekali di lidah saya. Nikmatnya serasa membawa saya ke awang-awang. Apalagi ditambah pula dengan kopi Java Sweet -semacam kopi susu dengan gula aren- yang menyegarkan. Perfect bangetlah di lidah saya! Mengenai kopinya, Mba Maria bercerita kalau untuk kopinya merupakan house blend. Yaitu campuran atau racikan dari beberapa jenis kopi, baik varietas maupun single origin. "Berbeda dengan single origin yang berarti kopi dari satu daerah tertentu, kopi blend adalah campuran dari dua atau lebih dari beberapa single origin. Tujuannya adalah untuk mendapatkan rasa yang lebih kompleks," Mba Maria menjelaskan.

Saya sungguh beruntung karena hari itu sedang ada promo kopi buy 1 get 1 free. Jadilah saya memborong Java Sweet Coffee untuk stock di rumah. Senja mulai menghampiri dan kawan-kawan saya pun sudah berdatangan. Good food, good coffee, good friends. Komplit!

OFF KOFFEE KAYA
Jl. Bendungan Jatiluhur No.59
Bendungan Hilir – Jakarta Pusat
Tlp. 08989278901
Jam buka: setiap hari 08 AM - 23 PM
️ For Reservation 0215732627 / 08989278901
Tersedia juga via aplikasi 🍴GOFOOD
📶FREE WIFI

PRICE
Kaya Toast: Rp 25.000
Java Sweet Coffee (Iced): Rp 26.000

Thursday, November 1, 2018

Mencicip Gurihnya Mie Anto Jl. Lombok Makassar




Bagi penggemar mie garis keras seperti saya, berkunjung ke daerah manapun, wajib hukumnya mencicipi mie yang khas di daerah tersebut. Nah, Mie Anto ini salah satunya.

Masih dari hasil wisata kuliner di Makassar, Sulawesi Selatan, dan masih dari hasil rekomendasi kawan baik saya sejak SMP, Tia, jadilah kami menyambangi kedai Mie Anto yang terletak di Jl. Lombok.

Tia bercerita sedikit tentang asal muasal Mie Kering yang terkenal banget di Makassar. "Setau gue, masakan mie digoreng kering dan dikasih kuah gravy berisi ayam, telur, jeroan ayam, bakso dan sawi itu nanya 'Mie Kering'. Dulu kalo gak salah ada keluarga Tionghoa yang pengusaha mie lalu membuka restoran yang bernama 'Mie Titi', ujar Tia.

Nah, lambat laun resto Mie Titi ini berkembang pesat dengan masakan mie keringnya. Tia menambahkan, "Jadi orang sering menyebut mie kering itu dengan sebutan Mie Titi. Well in fact, Mie Titi itu nama restorannya, bukan nama makanannya. Nah kedai Mie Anto, Mie Cengmie Aheng itu nama-nama kedai yang menjual menu mie kering. Tapi terlanjur orang kenalnya mie kering dengan sebutan Mie Titi."



Mie kering yang saya cicip di Mie Anto ini mirip-mirip seperti Ifu Mi kalo di Jakarta. Mie yang digoreng kering lalu disiram kuah kental dengan aneka topping seperti bakso, potongan daging ayam, atau aneka seafood. Gurihnya kuah yang kental nyemek2 itu terasa sangat nikmat. Porsinya cukup besar dan mengenyangkan.



Waktu saya datang di sore hari, cukup banyak pengunjung yang sedang bersantap di kios sederhana yang terletak di ujung jalan Lombok, kota Makassar ini. Patokannya, terletak di sebelah martaba MARKOBAR dan kedai kopi LaKopi.

Pokoke, recommended bangetlah kuliner yang satu ini. Kalau gak inget perut yang semakin munjung, rasanya gak cukup makan hanya seporsi. Hihihihi....

So, kalau ke Makassar jangan sampai melewatkan Mie Anto ini yaaa...

Jam Buka: Sore hingga dini hari.
Harga per porsi: Rp 19.000-an
Alamat: Jl. Lombok, Makassar.

Wednesday, October 31, 2018

Roti Hainan di Kedai Kopi La Galigo Makassar, Ku Jatuh Cinta!



Jatuh cinta pada gigitan pertama Roti Hainan di kedai kopi La Galigo Makassar, membuat saya tak bisa melupakan kelezatan roti kasur panggang, berisi selai kaya dan harumnya cinnamon yang menyeruak dari roti khas itu.

Perjalanan singkat saya di Makassar, Sulawesi Selatan, pada akhir Oktober 2017 lalu telah membawa saya ke berbagai kuliner enak, khas, dan tak terlupakan kelezatannya. Rasa-rasanya lidah saya ini sudah cocok banget dengan segala makanan yang ada di kota ini. Dari sekian jelajah kuliner Makassar ada satu yang betul-betul tak terlupakan. Roti Hainan di Kedai Kopi La Galigo!

Saya harus berterima kasih kepada kawan karib masa SMP dulu yang telah membawa saya ke kedai ini. Sepertinya dia tahu betul apa yang menjadi kegemaran saya. Ya, sebelumnya, Tia kawan saya itu, pernah membawakan kopi Toraja. Kebetulan Tia mengikuti suaminya yang penerbang Angkatan Udara untuk berdinas di Makassar selama kurang lebih sembilan tahun terakhir ini.

Tia tahu kalau saya suka sekali menyesap kopi lokal. Sore itu, usai puas jelong-jelong menyusuri Fort Rotterdam, artikel soal Fort Rotterdam menyusul yaaa.... Tia mengarahkan mobilnya ke kedai kopi La Galigo yang terletak di Jalan Arif Rate No.6 C, Makassar. Begitu sampai, saya bersorak sorai dalam hati, "Wahhh asyik banget tempatnya, PAS dengan selera saya yang doyan nongkrong di warkop!" Walaupun tempatnya juga bukan warkop sederhana, justru macam resto yang didesain dengan cozy bernuansa peranakan.

Setelah memilih posisi meja yang berada di luar, saya langsung memesan es kopi Toraja dan Roti Hainan. Kata Tia, roti ini enak banget. Okelah, saya percaya dia. Kenapa saya memesan es kopi? Karena lumayan lelah yaa habis berkeliling Fort Rotterdam di siang-siang bolong. Tenggorokan ini perlu disiram yang adem-adem hehehe....


Betul saja, barulah roti Hainan pesanan saya tiba, harumnya cinnamon sudah menyeruak ke mana-mana. Masih panas mengepul, tak sabar langsung saya potong roti panggang yang menyerupai roti kasur ini, tepat di tengah! Dan leppppp...masuk ke mulut dengan suksesnya!! Alamakkkk...lezat nian roti ini. Perpaduan manisnya selai kaya dan butter yang gurih serta roti yang masih hangat (cenderung panas sih abis ga sabaran yaaa pengen makan) betul-betul serasa membawa saya ke surgaa!! Enak banget coyyyy....! Semuanya serba PAS NIKMATNYA!! 

Kebahagiaan saya tak cukup sampai di situ karena sesekali diselingi dengan menyeruput es kopi Toraja. Tsahhhh...!! Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan...?

Sungguh bahagianya saya sangat sederhana bukan?
Sampai saat ini, selama hidup saya di Jakarta - Bekasi, kayaknya saya belum pernah merasakan sensasi kenikmatan roti panggang dan es kopi yang sedahsyat itu. 


Ah... kapan kembali lagi ku bisa ke sana? Anging mamiri, bawalah daku. @mamipanda

Saturday, October 13, 2018

Tindakan Tepat Saat Bayi Kejang




Moms mendapati si kecil tiba-tiba panas tinggi, mulai menggigil, lalu mengalami kontraksi dan seluruh ototnya kaku? Hati-hati, itu adalah tanda-tanda kejang. Ikuti 10 langkah berikut supaya Anda tak salah langkah!

  1. Jangan panik!!
  2. Tempatkan anak di tempat yang aman dan nyaman, miringkan badannya.
  3. Singkirkan benda apa pun yang bisa melukai anak di mana ia dibaringkan.
  4. Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut, meski dengan maksud menghindarkannya agar tidak menggigit lidahnya sendiri! Benda tersebut bisa melukai dan menyumbat saluran pernapasan.
  5. Jangan menahan tubuh anak yang kejang! Gerakan penderita kejang biasanya spontan, tak beraturan dan tak bisa dicegah.
  6. Biarkan gerakan kejang berlangsung apa adanya. 
  7. Bila kejang disertai muntah, miringkan tubuh anak untuk menghindari tertelannya cairan muntahnya sendiri yang bisa mengganggu pernapasan. 
  8. Berikan obat diazepam rectal yang dimasukkan ke dubur (resep dari dokter) jika kejang lama tak berhenti.
  9. Dalam kondisi biasa, kejang-kejang ini umumnya hanya berlangsung beberapa detik, atau menit. Namun, jika kejang ternyata berlangsung lebih lama, lebih dari 10 menit, bawalah ke rumah sakit terdekat untuk menghindari risiko yang lebih berbahaya akibat terlambat mendapat pertolongan pertama.
  10. Waspadai bahaya yang bisa ditimbulkan kejang lama ini antara lain: terjadi gangguan napas, anak tidak bernapas atau biru, otak kekurangan oksigen sehingga bisa mengakibatkan kerusakan otak.
Yang Dilakukan Pasca Kejang
  • Periksa suhu tubuh anak. Apabila masih di atas 38 derajat Celcius kompres terus hingga suhu turun.
  • Kompres dengan air hangat. Jika diberi air dingin, otak akan menyangka bahwa suhu di luar tubuh dingin sehingga otak akan memerintahkan tubuh untuk menaikkan suhunya dengan cara menggigil sehingga memroduksi panas. Akibatnya suhu tubuh bukannya turun melainkan tambah panas.
  • Jika anak sudah sadar, berikan air minum.
  • Jangan diberikan makanan padat. Berikan makanan lunak yang mudah dicerna sedikit-sedikit tiap 1 - 2 jam.
  • Umumnya anak kejang tidak memerlukan perawatan di rumah sakit apabila orang tua   dapat cepat dan tidak panik mengatasi sendiri di rumah. Waktu penanganan yang cepat sangat penting untuk menghindari komplikasi kelainan pada syaraf pusat. Apabila kejang berlangsung lama dan berulang-ulang maka dianjurkan untuk membawanya ke rumah sakit dimana kemungkinan adanya penyakit lain seperti radang selaput otak, dan sebagainya.
Tip Mencegah Kejang
  • Jangan biarkan anak mengalami demam tinggi. Ini yang memicu kejang.
  • Berikan obat penurun panas sesuai dosis. Sediakan selalu obat jenis ini di rumah, seperti parasetamol.
  • Perbanyak minum air putih dan lakukan kompres hangat. 
 Artikel ini pernah dimuat di tabloid Mom&Kiddie, Edisi 11 Tahun IV