Saturday, January 28, 2017

Bangun Properti Lebih Cepat dan Efisien dengan ‘Dinding Kering’

Istilah ‘dinding kering’ mungkin masih terdengar asing di telinga awam. Namun kemampuan ‘dinding kering’ ini tak diragukan lagi, sangat efisien sebagai salah satu material bahan bangunan. Mengapa efisien? Sebelum melangkah lebih jauh lagi, pertama-tama kita kenali terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan ‘dinding kering’.


‘Dinding kering’ atau biasa disebut dengan ‘drywall’ merupakan sebuah system partisi atau dinding dalam ruangan yang terdiri dari papan gypsum yang dipasang pada sebuah rangka dengan menggunakan bantuan skrup khusus. Karena pemasangannya yang tidak menggunakan campuran semen dan air, maka disebut drywall. Sangat berbeda dengan dinding konvensional pada umumnya yang menggunakan batu bata, campuran semen, pasir, dan air.

Di era modern seperti sekarang ini, penggunaan drywall semakin diminati karena banyak sekali kelebihannya dibandingkan dengan dinding konvensional. Drywall sejatinya digunakan sebagai dinding, tidak hanya sebagai partisi kantor tetapi juga untuk ruangan-ruangan di rumah, hotel, rumah sakit, apartemen, sekolah, gedung bioskop, hingga museum seni.

Patut diingat, papan gypsum yang digunakan untuk drywall ini berbeda dengan papan gypsum untuk plafon, karena merupakan system yang terdiri atas rangka baja ringan yang dilapisi dengan papan gypsum dan direkatkan dengan sekrup khusus untuk drywall, seperti teknologi drywall system yang dimiliki oleh Gyproc.
Gyproc merupakan merek papan gypsum yang diproduksi oleh PT Saint-Gobain Construction Products Indonesia (SGCPI), anak usaha dari Saint-Gobain - perusahaan global asal Perancis yang bergerak di bidang building materials. Tahun 2007 adalah awal di mana papan gypsum Gyproc mulai memasuki pasar Indonesia dan pada tahun 2014 SGCPI secara resmi membangun sebuah pabrik di Cikande, Banten dengan total nilai investasi sebesar USD 45 juta yang mampu memproduksi 30 juta m2  papan gypsum per tahun.

Meskipun total konsumsi gypsum di Indonesia masih relatif rendah, namun Gyproc yakin dengan potensi yang ada, pasar Indonesia dapat ditaklukkan. Apalagi kondisi kebutuhan perumahan di Indonesia pada saat ini masih sangat tinggi. “Penggunaan papan gypsum merupakan solusi tepat dalam menjawab kebutuhan hunian, karena produk ini memiliki sifat yang mudah diaplikasikan, cepat dalam pengerjaan, memiliki daya tahan lama, serta ramah lingkungan,” kata Hantarman Budiono, Managing Director PT Saint-Gobain Construction Products Indonesia (SGCPI.

Rendahnya pemakaian gypsum di Indonesia berbeda dengan negara tetangga kita yaitu Singapura. Masyarakat di Singapura telah banyak menggunakan drywall. Seperti yang diungkapkan oleh Marketing Director SGCPI, Won Siew Yee, Pemerintah Singapura tengah mendorong penggunaan drywall untuk menggantikan dinding bata sebagai usaha perlindungan terhadap lingkungan. Bahkan keseriusan pemerintah Singapura tersebut telah diwujudkan dalam bentuk regulasi dan menargetkan 80 persen dari bangunan-bangunan yang ada di sana, sudah tersertifikasi ‘green mark’ pada tahun 2030 nanti.”

Produk Ramah Lingkungan
Dalam menjalankan bisnisnya, Saint-Gobain sangat peduli terhadap keberlangsungan lingkungan. Termasuk papan gypsum Gyproc, di mana produk tersebut dapat terus didaur ulang dan tidak berbahaya bagi lingkungan, karena sifatnya yang non-toxic. Lebih dari itu, Saint-Gobain juga didukung oleh divisi Research & Development yang mumpuni sehingga menghasilkan terobosan-terobosan dalam hal inovasi produk ramah lingkungan. Seperti produk Gyproc jenis ThermaLine misalnya, produk ini mampu menjaga suhu di dalam ruangan tetap stabil sehingga dapat menghemat penggunaan listrik untuk pendingin udara.

Ada pula FireLine, yang merupakan campuran senyawa gypsum dengan bahan khusus untuk meningkatkan kohesivitas pada suhu tinggi sehingga memberikan hasil akhir yang maksimal terhadap performa ketahanan api tanpa melupakan estetika desain interior. Hantarman menambahkan, “Produk ini memiliki ketahanan terhadap api yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan dinding bata, sehingga memberi waktu yang lebih banyak, bisa hingga sampai empat jam dan sangat membantu saat proses evakuasi ketika terjadi kebakaran.”

Tipe lainnya, yaitu Activ’Air dapat menyaring udara dalam ruangan dengan menyerap formaldehyde yang ada di ruangan tersebut menjadi partikel-partikel yang aman bagi kesehatan. Produk-produk bahan bangunan seperti cat, furniture dan banyak peralatan di dalamnya seringkali mengandung formaldehyde. Bau yang menyengat, yang terdapat pada bangunan yang baru dibangun merupakan indikasi bahwa ruangan dalam bangunan tersebut mengandung formaldehyde yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Foto: dokumentasi SGCPI

No comments:

Post a Comment