Karena kafein yang terdapat dalam kopi bersifat meracuni
tubuh, tak sedikit orang yang ragu untuk menikmati kopi. Tapi, bila dikonsumsi
dengan takaran yang pas, kafein dalam kopi efektif meningkatkan kewaspadaan,
bahkan mencegah penyakit kronis. So, tinggal
bagaimana kebijakan Anda untuk menikmati secangkir kopi, agar mendapatkan
khasiatnya!
Takaran ‘Aman’
Menurut para ahli, mengonsumsi kopi organik atau kopi
arabika dari Jawa,
merupakan cara untuk mendapat
manfaat positif dari kopi. Karena setiap 8 ons kopi Arabika mengandung kadar protein yang lebih tinggi dibanding
kopi biasa, serta memiliki kadar kafein yang lebih rendah. Kopi organik juga
mengandung zat antioksidan 40 persen lebih tinggi dibanding kopi jenis lain.
Lantas dalam sehari berapa cangkir kopi yang boleh kita
minum? Perlu diketahui, satu
cangkir kopi rata-rata mengandung 100-150 miligram kafein, sementara satu demitasse (cangkir mini untuk espresso) single, rata-rata mengandung 80-120 miligram
kafein. Bila satu demitasse diasumsikan
100 miligram kafein, berarti kita boleh minum tiga cangkir espresso sehari
dengan aman tanpa terpengaruh efek negatif dari kafein; dengan asumsi Anda tidak terlalu banyak minum minuman
berkarbonasi, makan coklat, atau minum obat sakit kepala pada hari yang sama.
Cara Benar
Menikmati Kopi
Bila kopi tersebut bermanfaat bagi tubuh maka boleh
kita lakukan. Sebaliknya jika membuat sakit, artinya Anda salah menikmatinya. Misalnya, minum kopi dalam jumlah
banyak, agar tetap terjaga saat malam hari untuk menyelesaikan pekerjaan yang
menumpuk.
Sebaiknya minumlah kopi lebih sering dalam dosis kecil.
Jika ingin mencegah kantuk, minumlah seperempat cangkir setiap jam. Cara ini
lebih efektif daripada langsung meminum kopi secangkir besar. Setelah meminum
kopi, tidurlah 10-20 menit, karena kopi juga membutuhkan waktu untuk
menghasilkan khasiatnya. Disamping itu, tidur merupakan salah satu cara agar
badan tetap bugar. Makanlah terlebih dulu sebelum minum kopi - dalam keadaan perut kosong, kopi justru akan membuat perut menjadi kembung.
Kelebihan Kopi
- Penghilang Rasa Lelah
Kafein dalam tubuh berperan untuk meningkatkan kerja psikomotorik. Kafein
memberi efek rasa segar dan energi meningkat. Kopi mengandung sebuah molekul yang memiliki
kemampuan mengikat reseptor adenosine, nukleotida di dalam otak yang merespons
rasa lelah. Itulah sebabnya mengapa kafein bisa menghilangkan rasa lelah.
Kafein juga meningkatkan aktivitas otak dan terlepasnya hormon epinefrin.
Hormon epinefrin mampu menaikkan kerja jantung, menambah tensi darah,
melancarkan peredaran darah, dan mengeluarkan glukosa dari hati.
- Meningkatkan Daya Ingat
Penelitian ilmiah di John Hopkins School of Medicine di Baltimore dan
Harvard mendukung pengalaman subjektif seseorang tentang efek kafein dan
menunjukkan bahwa kafein juga dapat meningkatkan memori dan penalaran logis. Studi
atas 4197 perempuan dan 2820 laki-laki di Perancis menunjukkan bahwa meminum
setidaknya tiga cangkir kopi sehari dapat menghambat penurunan fungsi kognitif
otak akibat penuaan hingga 33 persen pada perempuan. Namun, manfaat yang sama
tidak ditemukan pada laki-laki. Hal ini mungkin karena perempuan lebih peka
terhadap kafein.
- Mengatasi Reaksi Alergi
Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa kafein berguna dalam mengatasi
reaksi alergi karena kemampuannya untuk mengurangi konsentrasi histamin, zat
yang menyebabkan tubuh merespon zat pemicu alergi.
- Terhindar dari Alzheimer dan Parkinson
Peminum kopi berpeluang kecil terhadap penyakit Alzheimer dan Parkinson.
Karena kandungan antioksidan dalam kopi akan mencegah kerusakan sel yang
berhubungan dengan Parkinson. Sedangkan kafein akan menghambat peradangan di
dalam otak yang kerap dikaitkan dengan Alzheimer.
·
Mencegah diabetes
Mencegah diabetes
Orang yang mengonsumsi 3-4 cangkir kopi reguler atau kopi decaf (dengan
kadar kafein yang dikurangi) akan menurunkan risiko diabetes tipe 2 hingga 30
persen. Asam klorogenik dapat membantu mencegah resistensi insulin, yang merupakan
pertanda adanya penyakit diabetes. Asam klorogenik juga merangsang pembentukan
GLP-1, zat kimia yang meningkatkan insulin (hormon yang mengatur penyerapan
gula ke dalam sel-sel). Zat lain dalam kopi yaitu trigonelin (pro vitamin B3)
juga diduga membantu memperlambat penyerapan glukosa.
Kekurangan
Kopi
·
‘Mabuk’ Kafein
Jika terlalu banyak kandungan kopi yang masuk dalam tubuh dan melebihi
ambang normal, bisa menyebabkan intoksikasi kafeina, semacam ‘mabuk’ kafein.
Gejala yang terlihat adalah timbulnya rasa resah, risau, suasana hati tidak
menentu, mudah marah, cemas, merasa depresi, sulit konsentrasi, sulit tidur,
dan sering buang air kecil.
Pada kasus yang lebih serius, kandungan kopi yang masuk dalam tubuh secara
berlebihan dapat menyebabkan intoksikasi kafeina dan bisa membuat kejang otot,
pikiran kusut, kepanikan, denyut jantung terganggu, dan gejolak psikomotor.
Efek ketergantungan kafein ini masih dapat dihindari jika konsumsi dikurangi
secara bertahap. Pastikan Anda berada di area aman mengonsumsi kopi.
- Berisiko Osteoporosis
Jika kafein yang dikonsumsi lebih dari 744 miligram per hari atau setara
dengan 7-8 cangkir sehari, berefek meningkatkan kehilangan kalsium dan
magnesium dalam urin, sehingga berisiko menyebabkan terjadinya osteoporosis.
Tetapi studi terbaru menunjukkan hal ini dapat dihindari terutama jika Anda mengimbanginya
dengan asupan kalsium yang cukup.
- Denyut Jantung dan Tekanan Darah Meningkat
Bagi yang sensitif terhadap kafein, umumnya denyut jantung dan tekanan
darah meningkat setelah mengkonsumsi kopi.
Sumber: Rubrik Healthy & Beauty, Tabloid Mom&Kiddie/Penulis: Rahma Anandita, dari berbagai sumber.
No comments:
Post a Comment